Proses kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika siswa mampu mengikuti pembelajaran tanpa adanya paksaan dan dapat menuangkan apa yang ada di dalam fikirannya dengan baik dan terarah. Misalnya kegiatan belajar mengajar yang kurang maksimal akan menghasilkan produk-produk yang tidak sesuai, serta kreativitas siswa tidak tersampaikan. Sebaliknya proses belajar mengajar yang maksimal akan menimbulkan kesenangan dalam belajar dan kreativitas siswa akan tersampaikan dengan baik. Tidak maksimalnya pembelajaran disebabkan oleh guru yang kurang kreatif dalam menerapkan model pembelajaran dan media pembelajaran.
Model Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Melalui model Quantum Teaching siswa menjadi lebih bisa menuangkan kreativitas, motivasi, dan prestasi belajar di dalam kelas. Model ini juga digunakan dalam fasilitas SuperCamp yang sudah diteliti lebih dahulu dan menghasilkan 68% meningkatkan motivasi, 73% meningkatkan nilai, 81% meningkatkan rasa percaya diri, 84% meningkatkan harga diri, dan 98% melanjutkan penggunaan keterampilan.
Dari hasil penelitian di atas, maka dijadikan acuan oleh penulis untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui model Quantum Teaching dengan harapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat membantu meningkatkan kreativitas siswa dan mengoptimalkan pembelajaran di kelas, karena siswa dapat mengekspresikan apa yang ada di fikirannya (imajinasi) dengan bebas dalam mencipta karya seni rupa murni melalui model Quantum Teaching.
ADS HERE !!!